Senin, 10 Februari 2014

BPN ISMKI itu dipayungi SIAPA???

Mungkin disini pada heran dengan judul postingan saya diatas... kenapa saya menulis judul itu. Ingat gak tulisan yang ditulis FRANZ SINATRA YOGA mengenai BPN ISMKI berada di Ujung Tanduk??  Kita tau sendiru BPN ISMKI adalah organisasi BADAN PELENGKAP dari ISMKI yang merupakan organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia. Namun faktanya? ISMKI dan BPN ISMKI berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi. ISMKI yang "Katanya" sebagai "Bapak" dari BPN ISMKI seolah tidak peduli dan tidak mau tau tentang anaknya itu. Saya disini bukan bermaksud menjelekan, tapi saya menyampaikan unek2 saya selaku Pengurus Harian Nasional BPN ISMKI Divisi majalah Spektrum.
Selain itu BPN ISMKI sebagai lembaga Pers yang dibawah payung dari ISMKI seolah "tidak dihargai" mengapa saya mengatakan demikian? berikut jawabanya.
1. BPN ISMKI tidak jelas posisinya, apakah disejajarkan sekbid di ISMKI atau tidak
2. ISMKI telah melakukan pemutusan sepihak penggunaan web dari webnya ISMKI
3. Setiap kali diberikan rubrik ISMKI hanya beberapa sekbidwil yang bisa diajak kerjasama untuk pengisian majalah spektrum
4. kerja ISMKI telah Overlapping kenapa? contoh ISMKI wilayah 2 bkin buletin berjudul RISK. lalu ISMKI Wilayah 1, Kastratnya bikin buletin, ISMKI Wilayah 4 bikin majalah kastrat dan terakhir. MEP ISMKI Nasional mau membuat E-Booklet yang isinya semacam buletin. dan parahnya lagi, ISMKI mempunyai WARTA ISMKI. Lho Spektrum dikemanakan?
5. Dalam hal pendanaan ISMKI juga tidak pernah memberikan bantuan dana ke BPN ISMKI (namun bagi saya itu tidak masalah sih)

Nah karena alasan tersebut, demi kebaikan bersama menurut saya, BPN lebih mandiri alias tidak berada satu payung dengan ISMKI lagi, seperti layaknya PTBMMKI, FULDFK, alias organisasi yang independen. Itu akan lebih baik menurut saya ketimbang dalam satu payung BPN dan ISMKI nggundel terus menerus. Lah lagian BPN juga sebenarnya punya POWER, tanpa ISMKIpun BPN, BISA!!! 

Minggu, 09 Februari 2014

BIAYA REMIDIAL FK UNISSULA TERMAHAL

Sudah bukan rahasia lagi pada saat ini biaya pendidikan untuk fakultas kedokteran sangat tinggi, khususnya FK swasta mulai dari uang pengembangan (uang gedung) yang jumlahnya ratusan juta, uang SPP yang besarnya belasan juta maupun uang remidial yang sangat mahal.. tak salah memang pepatah "hanya orang mampu yang bisa kuliah di FK...
Selain biaya kuliah yang mahal, proses pembelajarannyapun susah dan padat. tugas yang menumpuk, laporan praktikum, dan kegiatan akademik lainnya yang harus ditempuh... hal ini lah yang mungkin jadi imbas nilai mahasiswa yang tidak tinggi... dan mahasiswapun ingin mengambil remidial di masa liburan untuk menambah nilai.. baik yg belum lulus maupun yg lulus namun ingin perbaikan... walaupun kadang beberapa Universitas Negeripun menggunakan sistem katrol nilai untuk menaikan nilai mahasiswa, tanpa mengurangi kualitas. Remidialpun ditempuh... Namun, Apakah masalah selesai? Tidak.. biaya remidialpun sangat tinggi.. bahkan beberapa universitas mematok biaya yang "MAHA TINGGI", salahsatunya tempat dimana saya belajar. biaya remidial baik teori maupun skill dihitung setiap sks.nya Rp.260.000,00, satu modul berkisar 3-6 sks, tergantung modul yang diambil. Padahal beberapa FK swasta di Indonesia, biaya segitu adalah PER BLOK atau PER MODUL. 
saya bandingkan dengan beberapa perguruan tinggi swasta yang ada di Jateng dan DIY, biaya remidi di tempat saya belajar termahal. sekali remidi bisa menghabiskan berjuta juta rupiah hanya untuk sekali test dengan fasilitas satu bendel soal kertas buram (walaupun nanti dikembalikan lagi soalnya) dan satu buah LJK... saya ingat waktu audiensi dengan fihak dekanat dan prodi mengenai sistem ini.. para pimpinan mengharapkan supaya angka yang remidi yaitu 15% saja per modul dengan begitu biaya yang ditanggung mahasiswa itupun semakin besar.. kita lihat FAKTANYA, mungkin yang satu kampus sama saya tau antrian bank yang panjang hanya untuk membayar remidial yang hanya sekali tes tanpa perlakuan. ini fakta lho... kita lihat fakta juga... alasan lain juga kenapa mahal karena biaya remidi tidak dibebankan di DPI maupun semesteran seperti yang dilakukan beberapa FK... walaupun beberapa FK seperti FK UII, FK UMS, FK UMY yang ada di jateng DIY biaya semester maupun uang depan lebih murah dibandingkan kampus saya sendiri. uang remidi? jauh lebih murah.. jangan jadikan alasan semakin baiknya akreditasi ya semakin mahal.. menurut saya nih ya ga ada hubungannya entah akreditasi A akreditasi B akreditasi C dengan biaya remidial dan biaya remidial itu dihitung berdasarkan kebutuhan, yang jadi tanda tanya. kenapa jaman periode sebelumnya uang remidial 260 ribu per sks itu mendapat kuliah 2 minggu periode kepemimpinan sekarang hanya tes satu kali saja? kalau dilogika dan dinalar 260 ribu per sks dengan kuliah 2 minggu bisa kenapa sekarang tanpa kuliah namun beban biaya sama? kalaupun tanpa perlakuan mestinya biaya banyak yang dipangkas otomatis ya turunya biaya remidi... Tapi kenapa disamakan? saya sampai sekarangpun belum mudeng itung2an yang waktu itu dijelaskan.. kurang logis menurut saya, sistem dulu biaya sama namun ada kuliah, tapi g ada defisit dana...
Tulisan ini tidak bermaksud untuk menjatuhkan Fakultas Kedokteran tempat dimana saya belajar. ini hanya unek2 saja.. Apapun itu saya tetep bangga... menjadi mahasiswa UNISSULA

Sabtu, 15 Juni 2013

KEBODOHAN PEROKOK DAN PRO ROKOK


Saya harus katakan para perokok itu “Bodoh”, karena dibungkus rokok dan di akhir iklanpun ada peringatan bahaya rokok yang ditulis si pabrik rokok sendiri, dan eehh kenapa diterjal, maka itu patut saya katakan “bodoh” dan mungkin lebih buruk dari pada orang yang sebenarnya “Tuna Aksara” atau tidak bisa membaca, ya memang. Dan karena tulisan saya di Kompasiana kemarin, saya di serang oleh sebuah akun PRO ROKOK di twitter saya dengan statement yang menurut saya sama bodohnya dengan seorang perokok. Saya TIDAK menyerang para petani tembakau maupun pabrik rokok, tapi dia sendiri yang mengait-ngaitkannya. Kalaupun memang bisa tu tanah ditanam selain tembakau kan bisa? Lalu, kalaupun harus ditanam tembakau, bisa diolah menjadi hal lain ataupun kita ekspor itu rokok, tetep kan negara kita untung? Kok kenapa ya dia sendiri minta bahwa seorang perokok harus difasilitasi dengan baik. “WOOWW”, sebuah kedzoliman kok minta difasilitasi? Dengan alasan mereka membantu perekonomian negara dengan membeli rokok. Yakin? dibawah saya jelenterkan bahwasanya rokok sebenernya sangat merugikan negara, dan banyak solusi sebetulnya dan ga usah terlalu takut kalau memang pemerintah mau membatasi ruang gerak para perokok agar perokok itu JERA karena Rokok selain membahayakan perokoknya ternyata jauh lebih membahayakan perokok pasif (orang orang sekitarnya).
Dengan harga rokok yang murah, pemerintah sendiri sebetulnya ikut serta mendukung rakyatnya merokok, yang secara tidak langsung bahwa si perokok itu difasilitasi oleh negara dengan harga rokok tersebut. Di indonesia harga rokok per bungkus harganya mulai dari Rp. 8000,00 sampai Rp. 16.000,00, coba kita liat singapura, harganyapun diatas Rp.100 ribu. Makanya itu, para turis yang di Indonesia bisa dengan asyiknya merokok, karena di Indonesia sendiri adalah “Surga” dari rokok. Nah ini PR pemerintah untuk kedepanya memperhatikan masalah rokok, jika ingin target indonesia sehat terlaksana. Karena sebenarnya sudah banyak Undang-undang yang mengatur tentang rokok itu banyak, salah satunya Dalam UU Kesehatan No.36 Tahun 2009 disebutkan bahwa nikotin adalah zat aditif, artinya menghisap rokok sama saja dengan menghisap narkoba. tinggal pemerintah saja bagaimana mau mengimplementasi. Undang-undang lho itu?  hayo piye?  Buat peraturan juga yang memuat sanksi para perokok. Pemerintah tidak usah terlalu takut, saya yakin kalau di implementasikan rakyat sejahtera.
Lalu banyak diantara kita yang mengatakan bahwa merokok itu adalah suatu simbol kejantanan, padahal dibungkus rokok itu sendiri tertulis bahwa rokok menyebabkan Impotensi, tidak salah saya menilai bahwa seorang perokok itu SANGAT BODOH. Ada juga pernah saya temui beberapa orang yang kalau mau beli susu anaknya alasanya tidak punya uang, tapi dia sendiri ngerokoknya banter? konyol sekali
Nah setelah saya jelaskan panjang kali lebar diatas, saya tuliskan disini sebuah analisa saja dari statement saya kemaren di tulisan ini. Karena itu, beberapa orang menanyakan dampak yang terjadi apabila para perokok itu dilarang, jikalau mengatakan bahwa rokok sebenarnya menguntungkan negara karena cukai rokok besar? Siapa bilang? Tidak sebanding pemasukan dan biaya kesehatan yang harus dikeluarkan akibat rokok. oke lah pemasukan cukai sebesar sebesar Rp 32,6 triliyun dari rokok sampe Rp. 55 triliyun, tetapi biaya pengobatan penyakit akibat rokok mencapai Rp 167 triliyun atau lima kali lipat cukai rokok dan data terbaru yg saya dapat pengeluaran makro pengobatan akibat rokok Rp.254,41 triliyun. Biaya tersebut diantaranya untuk pengobatan rawat inap dan rawat jalan serta biaya akibat hilangnya produktivitas karena morbiditas atau disabilitas yg diakibatkan karena rokok. Belum lagi nanti tahun depan di era BPJS, pasti beban pemerintah akan lebih besar, minimal harus menanggung Rp 80 Triliyun  karena penyakit akibat rokok. Kita tahu sendiri bahwa biaya berobat di negara kita itu mahal, dan di bungkus rokok sendiri ada peringatan. Jadi menurut saya kalau memang Pemerintah bisa semakin membatasi ruang gerak para perokok, Insya Allah negara tidak akan rugi. Bahkan bisa menguntungkan karena produktivitas rakyat Indonesia akan tinggi. Karena Tidak ada para peminum alkohol dan pecandu narkoba TANPA dia merokok terlebih dahulu. Semoga bermanfaat

Jumat, 03 Mei 2013

LAKUIN SESUATU SECARA OPTIMAL YA BUKAN MAKSIMAL.....

Naahh ni gue mau ngoceh dikit nih.. yang smungkin menurut gueh tu ya ni salah kaprah di masyarakat....

orang selalu bilang "LAKUIN SESUATU SEMAKSIMAL MUNGKIN.." naahh gueh sendiri KAGAK SETUJU sama kata-kata itu....

Menurut gueehh kalo dilakuin secara maksimal hasilnya juga ga bakalan maksimal.. setuju gak loe??? terlalu memaksakan diri... coba kalau optimall tu kan wajar dan wajar sekalii....

seumpame yeee.. loe naik kendaraan... kalo elu pake kecepatan maksimallll misalnya ni yee di motor ato mobil loe spidometernya maksimal disitu 140 km/jam loe naik motor mau pake kecepatan segitu?? yang adee malaahh ntar loe diludahin orang deh =))
trus kalo nabraaakk... naaaaaaahhh  berabee kaannn.... makanya itu kita pakek kecepatan optimal...

begitu juga loe lakuin sesuatuuu.. misalnyaa belajaarr.. yaudah seoptimal mungin ga usah wayangan ga usa begadang.. slow ajaaa.... tapi ya gak terlalu santai jugaaaa.... kalo maksimal yang adaa, bukannya ilmunya masuk, keserap diotaakk eehh loe malah steeesss ga jelaass.. sakiitt eehh klo mekanisme pertahanan jiwa loe lemaah jadii  GILAAAAAKKKKK... mau??
Nahhh kalo loe belajar dengan optimal.. kannn dibuat biasaa enjoyy.. nanti malah ilmunya masuukk keseraap.. daaaannnnnnnnnnn kalo ujiaan bsa dapet nilai baguss.. AMIINN..


SO
JANGAN PAKSAIN DIRI LOE
JANGAN MAKSIMALIN DIRI LOE
OPTIMALIN AJA DIRI LOE
INSYA ALLAH
HASILNYE MAKSIMAL. AAMIINN

Kamis, 02 Mei 2013

BUDAYA COPY PASTE LI....

Buat apa sih SGD??? buat apa sih diskusi???  kalo akhirnya saat SGD ke 2 pada tiap LBM setiap mau mulai pasti pada bilang "RENAME DONG LI??"padahal juga sblm kita masuk mulai semester 1 kita dikasih tau tujuan LEARNING ISSUE itu apa?? hahahahhaha...... kalian ga inget kalo kalian dibiayain mahal2 di UNISSULA buat kuliah jadi dokter, coba gimana kalo misalnya nanti kalau uda jadi dokter? kalau SGDpun copy paste... yaahh ga tauu...

Menurut gueh nih yaaa kampus menggunakan sistem PBL dengan SGD bertujuan kita bisa brainstorming, dan supaya ilmu kita bsa nyerap dengan SGD itu... nah kalo misalnya LI copy paste gimana??

Yahh cuma disini aku lampiasin Unek2nya.. semoga sihh kedepan banyak yang nyadarrr bahwa kalian berhubungan dengan Nyawaa...

Rabu, 01 Mei 2013

NGAPAIN AJE SIH KALO KITA JENUH???

Nahh gueh kali ini pengen banget nuliss ini dan baru sempet gueh nulis sekarang....

jenuhh... yaaa rasa2nya jenuh memang kalau kita ngerasa sesuatu ga ada yang berubah... kejenuhan itu semakin menjadi kadang kala ketika kita sendiri.. nah itu pula yang gue sering alaminn...

namun kejenuhan itu bsa kita jadikan motivasi juga supaya kita bisa bangkit dan maju.. yapp.. kita alihkan aja kejenuhan ini dengan hal-hal yang menurut kita bermanfaat.. organisasi kek... entah main kekk.. tapi ya yang positiff... apalagi gueh kuliah di kedokteran jenuhnyaaa minta ampun.. mau skill lab, SGD, Praktikum, kuliah pakar, tugas wajib, laporan praktikum daannnn lain sebagainyaa..... namun dengan organisasi gueh jadi seneng dan gaak jenuhh, nahh itu merupakan salah satu upaya ngilangin kejenuhaann....

yaa ada beberapa sih yang seuka ngemall, bahkan sampe minum2 segala.. menurut gueehh... itu malah borooss.... yaa bkan karna gue ga suka dan sebel banget dengan yg namanya MALL.... dan kalian tau??? MALL di Indonesia banyak dan semua ramee... itu semua karena orang2 yang konsumtiff.. yaa ora maido sih hahahhaa.. yaa mungkin mereka jenuhh atau gmanaa... tapi menurut gueeh kan bs alihin tuh ke hal yang bermanfaat.. ngeblog kek apaa kek nulis buku keekk dll... -,-"

PONDASI PENCERAHAN PERADABAN



Segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada makhluk – Nya, Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi kita, sang revolusioner sejati Muhammad sallallahu ‘alihi wasallam.Islam adalah satu – satunya agama yang diridhoi Allah subhanahu wata’ala merupakan sebuah Din yang dengan sempurna telah mengatur hidup dan kehidupan manusia, mulai dari ujung kaki sampai urusan negara telah diatur oleh Islam, tetapi dibalik kesempurnaan itu, perlu kita ketahui bahwa Islam adalah benda mati yang tidak akan fungsioner kecuali digerakkan oleh kaum muslimin itu sendiri. Oleh karena itu setiap muslim diwajibkan untuk mempelajari empat perkara untuk melakukan pencerahan peradaban:
Pertama: Ilmu
Maksud wajib disini adalah wajib ‘ain, yaitu sesuatu yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim yang telah mendapat beban hukum (mukallaf ). Dalil yang menunjukkan wajibnya menuntut ilmu adalah hadist dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah sallallahu ‘alahi wasallam bersabda : “ menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.”
Ilmu yang wajib dipelajari tersebut yaitu ilmu tentang Ma’rifatullah (mengenal Allah), Ma’rifatun Nabiy (mengenal Nabi ) dan Ma’rifatul Islam (mengenal Din Islam ) beserta dalil – dalilnya. Tiga perkara ini merupakan landasan utama yang mana Islam tidak tegak kecuali diatasnya dan seorang hamba akan ditanya tentang tiga perkara ini dalam kuburnya kelak. Seorang manusia jika telah mengetahui Rabbnya, Nabi dan agamanya dengan dalil – dalil maka sempurnalah agamanya.
Mengenal Allah merupakan landasan dalam Agama Islam, tidaklah seseorang dikatakan menganut Islam dengan sebenar – benarnya, kecuali harus mengenal Allah terlebih dahulu dengan mempelajari ayat – ayat syar’i yang tertuang dalam Al – Qur’an dan Sunnah Rasullah sallallahu ‘alaihi wasallam serta mempelajari tanda – tanda kebesaran Allah pada makhluk – Nya. Sebagai konsekuensi pengetahuan ini, seseorang harus menerima dan patuh kepada syariat Allah.
Mengenal Nabi adalah suatu kewajiban yang dibebankan kepada seorang mukallaf, mengenal Rasulullah adalah unsur pokok dalam masalah Agama Islam, karena beliau adalah penyampai risalah dari Allah, pengenalan ini menjadikan seseorang agar menerima semua yang dibawa oleh Rasulullah berupa hidayah dan agama yang benar.
Mengenal Agama Islam mempunyai dua makna, makna umum dan makna khusus, sebagai mana tertera dalam beberapa dalil bahwa Islam dikhususkan untuk umat ini saja, dan dalam beberapa dalil lain menunjukkan bahwa Islam sudah ada pada syariat – syariat sebelumnya, Syaikhul Islam mengomentari perkara tersebut bahwa Islam dalam pengertian umum adalah menyembah Allah semata dan tidak mensyarikatkan – Nya, ini adalah agama seluruh nabi dan rasul. Allah berfirman tentang Taurat dan Bani Israil: “ (Al Maidah : 44  )”.
14. dan diantara orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya Kami ini orang-orang Nasrani”, ada yang telah Kami ambil Perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; Maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan.
Allah menyebutkan sifat para nabi dari Bani Israil dengan Islam, hal ini menunjukkan bahwa Islam bukan khusus untuk umat ini saja. Allah juga menyebutkan bahwa Musa ‘alaihissallam berkata kepada kaumnya (  Yunus : 83). Begitu juga tentang perkataan anak – anak Nabi Ya’kub : ( Al baqarah : 133 )
Adapun makna Islam secara khusus adalah agama yang dengannya Allah mengutus nabi – Nya Muhammad sallallahu ‘alahi wasallam yang merupakan agama terakhir dan tidak diterima agama apapun selain Islam. Firman Allah dalam  surat Ali Imran ayat 85 dan surat Al – Maidah ayat 3. Dari ayat diatas dapat diambil faedah bahwa Allah telah meridhai Islam sebagai agama umat ini.
Dalam mengenal tiga perkara itu harus dengan dalil ( bil adillah )“ bil adillah “ yaitu bentuk jamak dari dalil, lafadz dalil adalah fa’iil bermakna faa’il yaitu ad-dalaalah artinya petunjuk, dalil artinya petunjuk untuk mencapai hal yang diinginkan, dalil tersebut terbagi dua yaitu dalil sam’i yaitu yang ditetapkan melalui wahyu dari Al – Qur’an dan As – Sunnah, dalil Aqli ( argumentasi logis ) yaitu yang diketahui melalui hasil penelitian dan pengamatan.
Ini mengisyaratkan bahwa tidak boleh bertaklid dalam masalah aqidah dan bahwasannya kita wajib memiliki pengetahuan tentang Agama Islam dengan dalil – dalilnya dari Al – Qur’an, As – Sunnah atau ijma’.
Kedua : Mengamalkannya
 Beramal dengan ilmu tersebut, karena ilmu tidak dicari kecuali untuk diamalkan yaitu mengubah ilmu tersebut menjadi sebuah perilaku nyata yang tercermin dalam setiap tindak tanduk dan pemikiran seorang manusia. Di dalam nash – nash syariat terdapat kewajiban mengamalkan ilmu dan pengaruh ilmu tersebut terlihat dalam diri si penuntut ilmu, dan juga terdapat ancaman bagi orang yang tidak mengamalkan ilmunya dan tidak membenahi diri sendiri sebelum memperbaiki orang lain.
Sungguh sangat bagus perkataan Al – Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah : “ seorang alim tetap dikatakan jahil sebelum ia mengamalkan ilmunya, jika ia mengamalkannya barulah ia dikatakan seorang alim”.  Ucapan ini mengandung makna yang dalam, karena jika seseorang memiliki ilmu namun tidak diamalkan maka ia tetap dikatakan jahil, begitu pula sebaliknya, seseorang tidak akan dikatakan ulama sejati kecuali ia mengamalkan ilmunya. Kemudian amalan adalah hujjah bagi seseorang, juga merupakan sebab mapannya ilmu tersebut pada dirinya. Oleh karena itu kita mendapatkan seorang yang mengamalkan ilmunya dapat mengingat ilmu tersebut dengan baik. Adapun yang tidak mengamalkannya maka ilmu tersebut akan dengan mudah terlupakan. Berkata sebagian Salaf “ dengan beramal dapat membantu kami dalam menghafal hadist “. Juga sebagaimana dikatakan sebahagian ulama “ barang siapa yang mengamalkan ilmunya maka Allah akan menganugerahkan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya dan barang siapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka dikhawatirkan Allah akan menghapus ilmunya”. Allah akan mewariskan ilmu yang belum ia ketahui maknanya ialah bahwa Allah akan menambahkan keimanan dan menerangi ilmunya serta akan membukakan untuknya berbagai cabang ilmu. Allah berfirman dalam Surat Muhammad : 17.
17. dan oraang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan Balasan ketaqwaannya.
Hendaklah seorang muslim mengetahui pentingnya mengamalkan ilmunya karena seorang yang tidak mengamalkan ilmunya maka ilmu tersebut akan menjadi penghujat dirinya, sebagaimana hadist Abu Barzah radiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam At – Tirmidzi, Rasulullah  bersabda: “ seorang tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga ia ditanya tentang empat hal diantaranya : tentang ilmunya, apa yang ia telah amalkan darinya.”
Hadist ini tidaklah dikhususkan untuk ulama saja sebagaimana yang difahami oleh sebahagian orang, tetapi untuk semua orang yang telah mengetahui suatu perkara, maka dalam perkara ini hujjah telah ditegakkan terhadap orang tersebut. Jika seseorang telah mendengar ceramah atau khutbah jum’at yang mengandung peringatan untuk menjahui maksiat yang ia lakukan. Berarti ia telah mengetahui bahwa maksiat yang telah ia lakukan hukumnya haram. Inilah yang dikatakan ilmu dan berarti hujjah telah tegak atas orang tersebut. Telah tecantum dalam sebuah hadist dari Abu Musa Al – Asy’ary radiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah  bersabda : “ Al – Qur’an adalah hujjah untukmu dan juga dapat menghujatmu.”
Ketiga : Mendakwahkannya
Mendakwahkan yaitu menyeruh untuk mentauhidkan Allah serta mantaati – Nya. Ini  tugas para rasul dan pengikutnya. Allah berfirman ( yusuf 108 ), karena manusia jika sempurna potensi ilmiyahnya dan sempurna potensi amalnya, maka ia akan berusaha untuk membagi kebaikan tersebut kepada orang lain guna mengikuti langkah para rasul ‘alihimussalam.
Berdakwah di jalan Allah merupakan perkara yang agung dan besar pahalanya sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari ( 4210 ) dan Imam Muslim ( 2406 ): ” demi Allah, bahwa Allah memberi hidayah kepada seseorang malalui dakwahmu, itu lebih baik bagimu dari pada onta merah”.
Dakwah yang merupakan perantara untuk perbaikan dan penbinaan tidak akan dapat dipetik hasilnya melainkan jika si da’i mempunyai karakter yang menjadi sebab diterimanya dakwah, serta terlihatnya pengaruh dakwah tersebut. Di antara sifat tersebut adalah :
  1. Taqwa : maksudnya mencakup semua makna yang berkaitan dengan pelaksanaan perintah dan menghindari larangan serta menghiasi diri dengan sifat – sifat ahlul iman.
  2. Ikhlas : hendaknya dalam berdakwah hanya mengharapkan wajah dan ridha Allah, berbuat baik kepada makhluk – Nya serta menjahui sifat ingin terlihat lebih menonjol dibandingkan yang lain dan meremehkan orang yang didakwahi dengan menganggap bahwa mereka sebagai jahil dan serba kekurangan
  3. Ilmu : hendaklah seorang da’i mempunyai ilmu tentang apa yang ia dakwahkan serta mempunyai pemahaman dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah serta sejarah para salafus shaleh.
  4. Lapang dada dan dapat mengendalikan diri di saat sedang marah, karena yang menjadi medan dakwah adalah dada dan jiwa manusia yang tentu mempunyai tabiat yang berbeda – beda sebagaimana berbedanya bentuk dan rupa manusia tersebut
  5. Hendaknya memulainya dengan hal – hal yang terpenting sesuai dengan kondisi lingkungan mad’unya. Masalah – masalah aqidah dan ushuluddin menempati tempat yang terpenting, sabda Rasulullah  kepada Mu’adz bin Jabal radiyallahu ‘anhu “ hendaknya perkara yang pertama sekali yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah syahadat bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”.( H.R. Al Bukhari 1395 dan Muslim 19 dalam kitab Al Iman)
  6. Didalam dakwahnya, ia harus menempuh metode yang ada landasannya dari Al qur’anul Karim. Allah berfirman (an nahl 125 )
Hikmah adalah mengetahui kebenaran sekaligus mengamalkannya dan benar dalam perkataan dan perbuatan. Ini semua tidak akan didapati kecuali dengan memahami Al – Qur’an, fikih syariat Islam dan hakikat keimanan.
Al mau’idzatil hasanah adalah perintah dan larangan yang disertai dengan dorongan, ancaman dan perkataan lembut serta antusias dalam memberikan pengarahan
Wa jaadilhum billati hiya ahsan yaitu tempuhlah jalan yang kira – kira akan mendapat  sambutan yakni tetap teguh memegang kaidah dakwah dan menjauhkan diri dari reaksi – reaksi spontan negatif serta tidak terjebak mendahulukan permasalahan kecil daripada perkara yang lebih besar, agar dapat mengefisienkan waktu, menjaga kewibaaan diri dan kehormatannya.
Keempat : Bersabar Atas Segala Gangguan yang  Dialami.
Yaitu bersabar atas gangguan yang dihadapi ketika menyeru ke jalan Allah Ta’ala. Hendaknya seorang dai’I bersabar atas gangguan yang ia terima dari masyarakat, karena menyakiti para da’i sudah menjadi tabi’at manusia kecuali mereka yang telah Allah beri hidayah , sebagaimana firman Allah (Al An’am 34 )
34. dan Sesungguhnya telah didustakan (pula) Rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. dan Sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita Rasul-rasul itu.
Seorang  da’i wajib bersabar  dalam berdakwah dan  tidak menghentikannya. Sabar atas segala penghalang dakwahnya dan sabar dalam gangguan yang ia dapati, karena seorang da’i meminta masyarakat  agar mengendalikan syahwat dan keinginan meraka serta melepaskan kebiasaan – kebiasaan  kaumnya dan melaksanakam hukum Allah baik perintah maupun larangan – Nya, namun kebanyakan manusia tidak memahami manhaj ini. Oleh karena itu mereka mengarahkan segala potensi  untuk menghalangi dan memerangi para juru dakwah ini dengan berbagai jenis senjata. Allah menyebutkan wasiat  Luqmanul Hakim kepada anaknya ( luqman 17 ).
Seorang da’i hendaklah mengikuti jejak para rasul yang mulia yang telah Allah ceritakan kisahnya kepada kita berupa kesulitan – kesulitan yang mereka jumpai dalam berdakwah, kesempitan yang mereka rasakan karena berpalingnya orang – orang dari dakwahnya serta gangguan dari ucapan dan perbuatan, sementara perjalanan masih panjang dan pertolongan yang tak kunjung datang. Allah berfirman ( al ahqaf 35 ) dan Allah Ta’ala menjadikan kesudahan yang baik untuk orang yang bertaqwa dan Dia telah menetapkan pertolongan bagi para penyeru kebenaran. Allah berfirman ( al baqarah 214 )
Inilah empat hal harus dilakukan seorang muslim agar agama yang haq ini dapat tersebar dan menjadi rahmatan il ‘alamin.